Jakarta (voa-islam) - Asosiasi Warung Internet Indonesia (Awari), bekerjasama dengan Telkom, menghadirkan sebuah teknologi anti porno. Teknologi ini dikatakan sudah mem-blacklist 5-6 juta situs negatif.
Teknologi ini berupa Domain Name Server (DNS) bernama DNS Nawala. Disebutkan, DNS Nawala dapat digunakan secara gratis oleh pengguna internet seluruh Indonesia yang membutuhkan konten terseleksi. Seperti memblokir peredaran situs pornografi, perjudian, kekerasan, dan situs lain yang dapat merusak moral bangsa.
Acara penandatanganan kerjasama Awari dan Telkom berlangsung di Gedung STO Gambir, Jakarta, Selasa (17/11/2009). Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring turut menghadiri kerjasama tersebut.
Dalam sambutannya, Tifatul menyambut baik inisiatif kerja sama ini. Program ini dianggap selaras dengan slogan Depkominfo yakni 'Komunikasi Lancar, Informasi Benar'. "Artinya komunikasi bisa didapat dengan mudah dan murah, serta informasi itu bermanfaat," jelasnya.
Cara menggunakan fasilitas DNS Nawala ini yaitu dengan melakukan perubahan konfigurasi IP DNS (baik pada komputer, server DHCP, modem router maupun router) ke alamat IP 180.131.144.144 (primary) dan 180.131.145.145 (secondary). Selanjutnya DNS tersebut akan berlaku sebagai perangkat saringan konten negatif.
DNS Filtering juga dapat digunakan untuk akses internet massal dan akan efektif apabila admin hanya membuka akses setiap query ke arah DNS Nawala. Sehingga pengguna akan dipaksa hanya menggunakan layanan DNS dari Nawala Project.
Penyelenggara Jasa Internet (ISP) juga dapat memanfaatkan fasilitas DNS Nawala sebagai nilai tambah untuk penggunanya, dengan cara menggunakan DNS Nawala yang ada di Telkom maupun dengan melakukan mirroring secara mandiri dengan konfigurasi Anycast terhadap DNS induk di Nawala Project.
Semoga konten porno dapat ditumpas dan akhirnya dapat melindungi remaja islam dari konten mesum.
Teknologi ini berupa Domain Name Server (DNS) bernama DNS Nawala. Disebutkan, DNS Nawala dapat digunakan secara gratis oleh pengguna internet seluruh Indonesia yang membutuhkan konten terseleksi. Seperti memblokir peredaran situs pornografi, perjudian, kekerasan, dan situs lain yang dapat merusak moral bangsa.
Acara penandatanganan kerjasama Awari dan Telkom berlangsung di Gedung STO Gambir, Jakarta, Selasa (17/11/2009). Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring turut menghadiri kerjasama tersebut.
Dalam sambutannya, Tifatul menyambut baik inisiatif kerja sama ini. Program ini dianggap selaras dengan slogan Depkominfo yakni 'Komunikasi Lancar, Informasi Benar'. "Artinya komunikasi bisa didapat dengan mudah dan murah, serta informasi itu bermanfaat," jelasnya.
Cara menggunakan fasilitas DNS Nawala ini yaitu dengan melakukan perubahan konfigurasi IP DNS (baik pada komputer, server DHCP, modem router maupun router) ke alamat IP 180.131.144.144 (primary) dan 180.131.145.145 (secondary). Selanjutnya DNS tersebut akan berlaku sebagai perangkat saringan konten negatif.
DNS Filtering juga dapat digunakan untuk akses internet massal dan akan efektif apabila admin hanya membuka akses setiap query ke arah DNS Nawala. Sehingga pengguna akan dipaksa hanya menggunakan layanan DNS dari Nawala Project.
Penyelenggara Jasa Internet (ISP) juga dapat memanfaatkan fasilitas DNS Nawala sebagai nilai tambah untuk penggunanya, dengan cara menggunakan DNS Nawala yang ada di Telkom maupun dengan melakukan mirroring secara mandiri dengan konfigurasi Anycast terhadap DNS induk di Nawala Project.
Semoga konten porno dapat ditumpas dan akhirnya dapat melindungi remaja islam dari konten mesum.
0 komentar:
Posting Komentar